Proses Pengolahan Nikel Di Indonesia (PT. International Nickel Indonesia Tbk)
Logam putih keabu-abuan ini, yang dihasilkan dari produk matte PT Inco, dikenal sebagai nikel “primer” karena diperoleh dari bijih nikel.
Baja nirkarat dewasa ini menguasai kira-kira dua pertiga dari konsumsi nikel primer Dunia Barat, naik kira-kira 50 persen dari satu dekade sebelumnya.
Kurang lebih 76 persen produksi baja nirkarat Dunia Barat dalam tahun-tahun belakangan ini terdiri dari austenitic atau jenis yang mengandung nikel. Rata-rata, baja nir karat austenitic mengandung kurang lebih delapan sampai sepuluh persen nikel.
PETA LOKASI
Spoiler for Peta:
Berada Di Soroako Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan



PROSES PENANAMAN
Spoiler for Proses Penanaman Tumbuhan:





Spoiler for Penjelasan Tentang Proses Penanaman:
PT Inco memiliki dedikasi untuk memajukan usaha pelestarian lingkungan. Program-program Pemeliharaan Produk dari Inco. Inco's Product Stewardship programs diarahkan oleh pengetahuan kami tentang industri dan pemahaman zat-zat yang terkandung dalam nikel, yang mencakup hal-hal berikut:
Nikel merupakan logam yang terbentuk dari proses alam. Peran kami sebagai penghasil nikel adalah menambang nikel dari lingkungan alamnya dan mengolahnya menjadi produk-produk yang bermanfaat bagi para pelanggan maupun masyarakat.
Nikel dapat didaur-ulang dan dapat digunakan serta digunakan-kembali tanpa degradasi atau penghilangan zat-zat intrinsiknya sebagai pertimbangan penting bagi pembangunan yang berkelanjutan. PT Inco merupakan partisipan aktif dalam upaya pendaur-ulangan nikel.
Beragamnya produk dan pengolahan yang menggunakan nikel terbukti memberikan berbagai manfaat penting, baik bagi lingkungan maupun bagi masyarakat.
PT Inco memiliki komitmen untuk menghasilkan dan mendistribusikan produk-produk bermutu dengan cara yang aman dan baik bagi lingkungan.
PROSES PENAMBANGAN
Spoiler for Proses Penambangan:




Spoiler for Penjelasan Tentang Proses Tambang:
Endapan nikel laterit di Soroako terbentuk karena proses pelapukan dari batuan ultramafik yang terbentang dalam suatu singkapan tunggal terbesar di dunia seluas lebih dari 120 km x 60 km. Sejumlah endapan lainnya tersebar di provinsi Sulawesi Tengah dan Tenggara.
Operasi penambangan nikel PT Inco di Soroako digolongkan sebagai tambang terbuka dengan tahapan sebagai berikut:
Pemboran
pada jarak spasi 25 - 50 meter untuk mengambil sample batuan dan tanah guna mendapatkan gambaran kandungan nikel yang terdapat di wilayah tersebut
Pembersihan dan pengupasan
lapisan tanah penutup setebal 10– 20 meter yang kemudian dibuang di tempat tertentu ataupun dipakai langsung untuk menutupi suatu wilayah purna tambang.
Penggalian
lapisan bijih nikel yang berkadar tinggi setebal 5-10 meter dan dibawa ke stasiun penyaringan.
Pemisahan
bijih di stasiun penyaringan berdasarkan ukurannya. Produk akhir hasil penyaringan bijih tipe Timur adalah -6 inci, sedangkan produk akhir bijih tipe Barat adalah – 4/-2 inci.
Penyimpanan
bijih yang telah disaring di suatu tempat tertentu untuk pengurangan kadar air secara alami, sebelum dikonsumsi untuk proses pengeringan dan penyaringan ulang di pabrik.
Penghijauan
lahan-lahan purna tambang. Dengan metode open cast mining yang dilakukan sekarang, dimana material dari daerah bukaan baru, dibawa dan dibuang ke daerah purna tambang, untuk selanjutnya dilakukan landscaping, pelapisan dengan lapisan tanah pucuk, pekerjaan terasering dan pengelolaan drainase sebelum proses penghijauan/penanaman ulang dilakukan.
PROSES DI PABRIK
Spoiler for Proses Pabrik:








Spoiler for Penjelasan Tentang Proses Di Pabrik:
Pabrik pengolahan PT Inco di Soroako mempunyai kapasitas produksi 72.500 ton nikel setahun. Proses pengolahan dilakukan untuk menghasilkan nikel matte yaitu produk dengan kadar nikel di atas 75 persen.
Tahap-tahap utama dalam proses pengolahan adalah sebagai berikut:
Pengeringan di Tanur Pengering
bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih laterit yang dipasok dari bagian Tambang dan memisahkan bijih yang berukuran +25 mm dan – 25 mm.
Kalsinasi dan Reduksi di Tanur Pereduksi
untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi.
Peleburan di Tanur Listrik
untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan terak.
Pengkayaan di Tanur Pemurni
untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi di atas
75 persen.
Granulasi dan Pengemasan
untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas.
ALAT YANG DIGUNAKAN
Spoiler for Alat Yang Digunakan:





PUSAT KENDALI
Spoiler for Pusat Kendali:



HASIL PRODUKSI
Spoiler for Hasil:





0 komentar:
Posting Komentar